Indonesiaku
Terpuruk
System
pendidikan di Indonesia dengan Cina sangatlah berbeda. Indonesia saat ini masih
jjauh tertinggal dari Cina. System pendidikan di Cina lebih terbuka disbanding
Indonesia, artinya relasi antara guru dan murid berjalan demokratis, dimana hal
itu masih tabu di Indonesia. Tujuan pembangunan pendidikan di cina ada
hubungannya antara pendidikan dengan hubungan ekonomi yang bergantung pada
kemajuan IPTEK serta peningkatan
kualitas angkatan kerja.
Kurangnya perhatian pemerintah Indonesia
dalam dunia pendidikan menjadikan Indonesia menghasilkan generasi-generasi yang
kurang berprestasi. Indonesia masih sangat egois dalam berbagai hal yaitu,
pendidikan, kesehatan dan ketanagakerjaan. Indonesia hanya mengutamakan uang.
Bagi orang kaya sangatlah mudah untuk mengenyam pendidikan dan mudah mendapat
pekerjaan. Misalnya untuk menjadi PNS (pegawai negeri sipil) dengan melalui
jalur belakang. Hal itu hanya bisa dilakukan oleh orang kaya karena harus
membayar ratusan juta rupiah untuk bisa menjadi PNS, tidak peduli mempunyai
mempunyai kualitas IPTEK baik atau buruk. Sedangkan bagi kalangan menengah
kebawah yang mempunyai kualitas IPTEK bagus belum tentu mudah menjadi PNS.
Karena yang melalui jalur belakang lebih diutamakan, sedangkan bagi orang miskin
hanya bergantung pada nasib. Hal ini sangat berpengaruh bagi kualitas
pendidikan di Indonesia. Jadi salah satu kendala ketenagakerjaan di Indonesia
adalah belum adanya system pendidikan yang sesuai dengan dunia kerja, sehingga
lulusan pendidikan tinggi yang langsung bekerja jumlahnya masih terbatas.
Sebenarnya
dari segi kekkayaan alam, Indonesia adalah Negara terkaya di planet bumi ini,
apalagi dibanding Cina. Tetapi sekarang Indonesia menjadi miskin karena dilanda
kebodohan. Kekayaan alam Indonesia telah digunakan oleh Negara-negara tetangga,
namun Indonesia belum bisa merebut kembali apa yang dimiliki. Kini Indonesia
menjadi budakk dirumahnya sendiri. Indonesia menjadi negara tertinggal jauh
disbanding Cina dalam hal IPTEK dan ketenagakerjaan. Untuk itu kita sebagai
tunas bangsa harus punya komitmen dan bisa konsisten agar bisa memperbaiki
pendidikan di Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar